SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA Kuli Tinta Ngeblog: Berkat Doa Ibu, Tolare Jadi Menteri

Senin, 26 Januari 2009

Berkat Doa Ibu, Tolare Jadi Menteri


Adyaksa Dault

MENTERI Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora), Adhyaksa Dault menceritakan, dua tahun sebelum ia menjabat sebagai menteri, tepat pada ulang tahunnya ke 40, ia menerima surat dari Ibunya. “Ananda Adhyaksa Dault yang tercinta, di usiamu ke 40 ini, ibu tidak memberikan apa-apa kecuali dasi ini. Pakailah setelah kamu menjadi menteri,” Demikian isi surat ibundanya.
Membaca secarik kertas itu, Adyaksa tak menduga apa yang diimpikan orang tuanya kepadanya: menjadi seorang menteri.
Istrinya pun tak percaya. Seakan menilai ibunda Adyaksa mengada-ada. Dasi pemberian itupun digantung saja Adyaksa di lemarinya.
“Gantung saja mungkin saja itu akan terjadi,” kata Adyaksa kepada Istrinya saat menerima dasi itu.
Dua tahun kemudian, ternyata impian sang ibu menjadi kenyataan Adyaksa menjadi seorang menteri. “Hammaa (ungkapan takjub masyarakat kaili), Tolare bisa menjadi menteri berkat doa seorang ibu, hammaa,” kata Adhyaksa saat membawakan sambutan pada acara Hari Ulang Tahun Pondok Pesantren Putri Alkhairaat Pusat, Sabtu (24/1).
Demikianlah Mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ini, menceritakan penyebab dirinya menjadi seorang menteri yaitu berkat doa seorang Ibu.
Ia meyakini secara teguh, doa seorang ibu adalah mustajab.
Namun kini, ia menyayangkan, saat ini, banyak orang tua telah sibuk dengan aktivitasnya dan telah melupakan anaknya. Sehingga menurutnya, banyak generasi bangsa yang rapuh lantaran mereka terlupakan oleh orang tua mereka.
Menurutnya, banyak orang tua termasuk peran ibu, tidak mengontrol anak-anaknya. Padahal, kata Adhyaksa, ada tiga yang mempengaruh budaya dan agama, yaitu, industri, investasi dan informasi.
Kini menurutnya, media Informasi menjebak generasi muda kepada kehancuran. Dan ibu-ibu juga turut terpengaruh pada media, padahal seharusnya merekalah yang berperan untuk mengontrol.
Dalam kesempatan ini ia juga menceritakan, bahwa Menteri Pemberdayaan Wanita Palestina, Mariam Soleh datang ke rumahnya. Ceritanya, tengah malam itu ia mendengar seseorang mengetuk pintu depan rumahnya. Setelah ia membuka pintu, adalah Yoyoh Yusrah Anggota DPRD PKS bersama Mariam Saleh. Spontan ia terkejut, mendapatkan tamu yang berasal dari negara yang sedang mengalami pembantaian Israel ini.
“Kepada saya ia mengatakan, kami tidak butuh dana dari anda, saya di sini hanya meminta anda mendoakan untuk perjuangan kami. Anak dan suami saya telah ditindas di depan mata saya. Jika anda kini menteri maka jangan hanya berdoa saja, mohon kemenangan kami dalam shalat lail setiap malamnya,” ungkap Adhyaksa sambil menitikkan air mata.
Mendengar cerita ini, tampak beberapa ibu-ibu juga terseduh sedan menahan linangan air mata.
Dia pun berharap, atas musibah yang dihadapi warga Palestina, maka dengan doa-doa ibu Palestina akan kelak mendapatkan kemenangan, sampai Israel hengkang dari tanah Palestina yang telah dicaplok Zionis. (nanang)

Tidak ada komentar:

TERIMAKASIH TELAH MEMBACA BLOG SAYA