SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA Kuli Tinta Ngeblog: Uwe Mpane Kaliali

Senin, 26 Januari 2009

Uwe Mpane Kaliali

“Mahkota” Tersembunyi di Bumi Sigi

KEBERADAAN sumber mata air panas di beberapa tempat di wilayah Sulawesi Tengah, bukan merupakan hal yang baru bagi masyarakat kita. Bahkan beberapa sumber mata air panas yang ada, seperti Air Panas Bora, Air Panas Mantikole sudah cukup terkenal di daerah ini hingga ke luar Sulteng.
Namun satu sumber mata air panas yang satu ini belum menjadi perhatian banyak kalangan bahkan pemerintah setempat. Adalah Uwe Mpane (Air Panas) Kaliali, yang berada di Desa Pulu Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, bisa menjadi “Mahkota” bagi pariwisata di kawasan ini.
Awalnya sumber mata air panas ini tidak memiliki nama paten seperti nama sumber mata airpanas lainnya, sebagaimana dituturkan oleh seorang warga setempat .Namun ketika Saya mendatangi kawasan tersebut, maka nama lokasi itu diberi saya namakan Uwe Mpane Kaliali. Alasan Saya memberikan nama tersebut sangat sederhana, karena sumber mata air panas ini keluar dari Gunung Kaliali.
Untuk menuju lokasi air panas ini kita diperhadapkan jarak yang cukup jauh dan medan yang menantang. Namun dengan hal itu Tim Pesiar Media Alkhairaat menjadi tertantang untuk melihat lebih dekat lokasi air panas yang satu ini.
Untuk sampai ke lokasi ini kita harus menuju Desa Pulu, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi. Dari Kota Palu ke Desa Pulu kita menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Dari Kota Palu ke Desa Pulu, kita harus menempuh jarak yang cukup lumayan jauh dan memakan waktu sekitar satu jam untuk sampai ke lokasi Uwe Mpane Kaliali. Sampainya di depan lorong masuk ke lokasi tersebut, saya berjalan kaki melewati jalan setapak dan satu anak sungai.
Cukup bias dikatkan berpetualang bukan? Bagi anda yang suka dengan petualangan, tempat ini bisa menjadi salah satu tempat alternatif mengisi liburan di akhir pekan.

Saya yang berada selama dua hari di lokasi Uwe Mpane Kaliali, berupaya menggali potensi yang dimiliki “Mahkota” tersembunyi di bumi Sigi ini.
Salah satunya, adalah bagimana Uwe Mpane ini dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai sumber penghidupan dan tempat untuk mengobati berbagai penyakit.

Berdasarkan penuturan Usman (50) salah seorang warga Desa Pulu, keberadaan air panas ini telah dimanfaatkan warga sejak lama dan ketika dirinya masih kecil, ia sering menggunakan lokasi air panas ini sebagai tempat mandi.

Usman mengaku, tidak begitu tahu apa nama air tersebut. “Air ini hanya disebut Uwe Mpane (air panas) oleh warga di sini,” kata Usman, sembari merasakan segarnya terguyur air panas ini, saat Media Alkhairaat menghampirinya sedang mandi, Kamis (1/1/09).

Usman adalah salah satu warga yang sangat sering menggunakan air panas ini. Selama dua hari saya berada di lokasi air panas ini, hanya Usman yang kerap kali terlihat mondar mandir di sekitar sumber air panas ini.
Dan ketika ada masyarakat luar yang mandi di tempat tersebut, Usman kerap menjadi orang yang sering memperkenalkan mata air ini.
“Di sini cuma warga sekitar sini saja yang menggunakan air ini. Kadang juga kalau hari minggu ada satu dua mobil (wisatawan lokal) yang berhenti disana,” kata Usman.

Usman menjelaskan, dahulu sekitar tahun tujuh puluhan, air panas itu hanya merupakan mata air yang mengalir dan membentuk sungai-sunga kecil. Namun ketika muncul binangga (sungai besar) Pemma sekitar tahun 1979, sumber air panas ini baru terlihat. Pada tahun 2000, oleh warga dibuatlah aliran kecil air panas tadi melalui bambu yang dibelah sebagai aliran air dan dimanfaatkan warga setempat.

Air yang mengalir lewat bambu itu terlihat menarik saat pancurannya jatuh ke sungai Pemma. Ada empat bambu yang digunakan untuk mengaliri air tersebut.Namun
hanya dua mata air saja yang bisa dialiri air tersebut, sebab yang satu kata Usman, suhunya terlalu panas, sehingga tidak ada masyarakat yang berani menyentuh air tersebut.

“Tidak ada yang berani menyentuh air satu ini, jika kaki ditaruh di situ pasti melepuh. Kalau kita taruh telur di air itu maka bisa masak dalam lima menit, bahkan ada yang sampai satu menit saja,” ungkap Usman, sambil menunjuk air yang terpanas.

Dari pengalaman yang dialaminya sebut Usman, ketika mandi di pancuran air panas ini, terasa nikmat saat kita usai mandi dari sungai Pemma yang dingin.
Selain potensi air panas, salah satu potensi alam yang juga perlu di jaga dan di rawat adalah keberadaan Sungai Pemma. Sungai ini memiliki air yang sangat jernih, dipadu dengan adanya bebatuan yang cukup besar-besar memberikan suasana yang lebih alami. Apalagi ketika air yang jernih itu bertabrakan dengan bebatuan yang ada di tengah sungai, menghasilkan buih putih yang cantik dan indah dalam pusaran air.

“Kenikmatan alam sangat terasa di sini, selain suasananya masih sejuk dan hawa pegunungan yang masih asri. Tempat ini merupakan lokasi yang pas digunakan untuk rehat setetelah kelelahan atau kedinginan saat mandi,” kata Usman.

Panorama cantik dan indah yang ada di “Mahkota” tersembunyi di Bumi Sigi. Siapapun akan selelu berharap potensi Sumber Daya Alam (SDA) ini dapat tetap dijaga dan dipertahankan ke asriannya, sehingga dapat bermanfaat bagi manusia hingga masa ke masa.
Bagaimana Anda tertantang untuk ke lokasi Uwe Mpane Kaliali dalam mengisi hari libur anda? Silahkan datang dan nikmati suasananya. (nanang)

Tidak ada komentar:

TERIMAKASIH TELAH MEMBACA BLOG SAYA