SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA Kuli Tinta Ngeblog: MTs Alkhairaat Kalukubula, Berprestasi Dengan Pramuka

Senin, 26 Januari 2009

MTs Alkhairaat Kalukubula, Berprestasi Dengan Pramuka


Madrasah Tsanwiyah (MTs) Alkhairaat Desa Kalukubula, Jum’at (7/11/08) hingga Ahad (8/11/08) kemarin, menggelar kemah penerimaan tamu penggalang, di bukit Kawatuna, Palu Selatan. Dari lokasi tersebut, wartawan Media Alkhairaat, Nurdiansyah (Nanang) meliput kegiatan tersebut, berikut reportasenya.

Sabtu (8/11/08) malam, mendung berarak di langit. Angin dingin menghembus seakan menyerang setiap tubuh para peserta kemah tamu penggalang. Namun, ternyata mendung hanya sekedar berlayar walau angin dingin belum beranjak.

Walau angin terus bertiup, namun semangat para penggalang tetap bekobar, seperti api unggun yang dinyalakan malam itu. Pembina Senior, Arsyad Tatiwahid mengatakan, setiap pandu harus belajar dari api unggun ini.

“Api yang berkobar adalah semangat yang berkobar, asap yang terbang tinggi ke langit adalah cita-cita kita yang tinggi,” kata Arsyad di hening malam.

Sementara itu, Pembina Utama Pramuka MTs ini, Mahmud Lapata mengatakan, kegiatan kemah ini dimaksudkan untuk memuculkan kemandirian, kepemimpinan dan kreativitas para penggalang.

Sedangkan tujuan khususnya ialah, untuk penerimaan tamu penggalang ramu (dasar) dan untuk menghadapi kemah jambore madrasah, 29 Desember hingga 1 Januari nanti, di salah satu daerah dataran Sigi.

“Sedangkan tujuan khusunya, untuk penerimaan tamu penggalang dan juga sekaligus menyambut jambore,” kata Mahmud, Ahad pagi kemarin.

Mahmud mengatakan, untuk memenugi maskud itu, dalam perkemahan itu, mereka menggelar lomba antar regu. Sedangkan regu hanya berasal dari peserta calon penggalang ramu.

Lomba yang di ikuti oleh peserta yaitum lomba kepramukaan dan lomba seni. Untuk lomba kepramukaan, pionering dasar (tali temali), peraturan baris berbaris (PBB), morse, semaphore, penjelajahan dan tapak tenda, sedangkan untuk seni, puisi dan vokal group.

Untuk peserta penggalang rakit (menengah) dan terap (atas), hanya difungsikan untuk melatih dan mengkoordir para peserta. “Untuk penggalang terap dan rakit yang ikut berjumlah 10 pitra dan 10 putri,” sebut Mahmud.

Hasilnya, dari perlombaan ini, banyak penggalang ramu yang telah muncul mental dan kreatifitasnya. “mereka sudah berani tampil di depan. Lomba dan atraksi, balas pantun, lawak mereka buat sendiri,” kata Mahmud lagi.

Mahmud menyebutkan, pramuka di madrasah ini sudah menjadi ekstra kurikuler yang disukai oleh siswa. “Banyak yang sebenarnya ingin ikut, namun kami batasi,” kata Mahmud.

Pada setiap perkemahan Kelompok Kerja Madrasah (KKM), madrasah ini hampir selalu mendapatkan juara umum. Pernah pula beberapa kali mendapat juara umum pada perlomban pramuka, di Selekrif Bayangkara, Polres Palu Selatan.

“Kemarin kami juga mengirimkan dua siswa kami, untuk mengikuti jambore nasional, di Bandung, dan Alhamdulillah kualitasnya ridak beda dengan yang lain” katanya lagi.

Mahmud berharap kapada Pengurus Besar Alkhairaat, agar menghinbau seluruh madrasah dan sekolah alkhairaat untuk menekankan pramuka pada siswa. Menurutnya, jika ada kekhawatiran berbaurnya antara putra dan putri, maka itu bisa diatur dengan tata tertib.


Tidak ada komentar:

TERIMAKASIH TELAH MEMBACA BLOG SAYA